USAI KULIAH , KEMANA?

USAI  KULIAH ,  KEMANA?

Yudisum menanda seseorang sudah mengakhiri  masa kuliah dan sudah resmi menyandang gelar.akademik. Gelar yang menjadi impian oleh kebanyakan orang. Dengan gelar akademik yang dimiliki berarti telah memiliki spesifik kompetensi. Gelar mahasiswa sudah resmi ditinggalkan sekarang sudah menjadi alumni. Kebahagian mereka terpancar dari wajah-wajah yang optimis menyongsong masa depan.

Sebagai orang tua raut kebanggaan, kebahagiaan, tidak kalah dengan anak-anak kami. kami  telah berhasil mengantar mereka  mencapai harapan.. Kerabat, kolega, tetangga dikhabari jika anak-anak kami telah menyelesaikan pendidikannya. Kami ikut berbagi kebahagiaan dengan mereka. kami berharap merekapun berbahagia dengan berita kami'
Siapakah yang tidak bangga anaknya telah selesai kuliah? siapa yang tidak senang anaknya sudah sarjana? artinya orangtua telah terbebas dengan beban uang kuliah.

Cerita tadi adalah sepenggal cerita orangtua yang anaknya telah menyelesaikan kuliah. Bagaimana dengan saya. Putra ke-2 saya, Gilang Ramdhani Putra, telah mendapat gelar S.Kom. Yudisium tanggal 7 Agustus 2020. Kami sekeluarga bangga, bahagia, senang telah bercampur jadi satu. Kuliah telah usai, yang kami pikirkan selanjutnya pekerjaannya. Harapan kami Gilang memperoleh pekerjaan didaerah  dimana kami tinggal sekarang.
Saat yudisum saya abadikan disini

Yudisum 
Putra kami sudah dewasa. jalan pikiran tidaklah sejalan dengan jalan pikiran kami. Ternyata putra kami telah diterima untuk memperoleh beasiswa  belajar di Batam memperdalam keilmuan aebagai programmer. perusahaan Apple. Menurutnya dia memperoleh biaya hidup 50% dari UMR dari tempat dia belajar.

Saya berusaha untuk meyakinkannya, agar mencari pekerjaan di Pulau Lombok saja. Alasan saya kami ini sudah tua, punya anak jauh-jauh, siapa yang akan merawat.. Rasa sedih terlihat jelas. Dia meyakinkan saya, tidak mudah untuk bisa lolos di apple. jika sudah punya ilmunya maka dia bisa kerja dimana saja. kedua di lombok programmar tidak dihargai. Artinya imbalan  tidak sesuai dengan ilmu seseorang. Apakah benar demikian? Allahualam. 

Putra saya ini memang gesit. Semasa  SMA dia sudah memperoleh penghasilan dari blog dan web. Bosan dengan mengelola blog dan web dijual. lumayalah untuk anak seumurnya bisa menjual dengan harga jutaan. Semasa kuliah, dia sudah bekerja diperusahan temannya, namun karena harus KKN, dia memilih untuk hengkang. Cukup sportif juga, pernah dia tidak mau menerima gaji, karena merasa tidak maksimal bekerja. Selain itu, sering juga menerima orderan membuat aplikasi dari kantor-kantor, bahkan ada dari Pulau Jawa.

Permintaan dia yang membuat saya berkompromi dengan hati. 'Mak, Iyang  jadi tidak semangat, dengan permintaan mama, Iyang jadi takut kalau ngelangar', katanya saat kami duduk berdua. ' Iyang bukan tidak mau kerja disini, tapi disini programmar tidak dihargai, coba ijinkan aja iyang ke luar daerah, nantikan iyang balik, minta kerjanya dari rumah', lanjutnya. Karena memang sebelum dia yudisium ada permintaan programmar dari Medan, namun pekerjaan tidak tidak bisa dikerjakan dari rumah, ditolak.

Semoga  Allah mentakdirkan yang terbaik untuknya. Sukses bukan saja karena uang, namun  hidup dalam kebahagian yang lebih utama. Ketakwaan pada Allah, patuh pada kedua orang tua dan berguna dimanapun dia berada itulah kunci sebuh kesuksesan. 





Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.