MALAM MINGGUKU

PINDAH TEMPAT TIDUR

Telepon berderung lagi...suara kiki dari seberang menanyakan apakah kami sudah siap, sebentar lagi grab akan menjemput kami. 
Aku mulai mengambil pakaian, kain, mukenah serta keperluan selama menginap. Rempong banget orang tua ini dalam batinku. Bepergian sehari saja persiapan seperti


mau bepergian lama. Baju ganti, mukenah, kain panjang, mikup, obat2, chas hp, hp, kaca mata sudah lengkap, cek pintu, lampu, memberi makanan kucing. Akhirnya kami meninggalkan rumah karena bapak grab sudah menjemput kami. 
Selama perjalanan kami ngobrol dengan bapak grab... Tak terasa tujuan kami sudah sampai. Bapak grab mengajak kami menuju lokasi yang ditujuk. Ternyata kami tidak menemukan anak2 disana. 
Akhirnya bapaknya tlp balik ke kiki, mereka ada di restoran SASAKU, kami putar balik, karena lokasi memang dekat, sebenarnya saya juga masih bingung restoran sebelah mana. Sebagai petunjuk,mobil rumah ada di parkiran. Kami turun dan dari tempat parkir kami bisa melihat anak2. Setelah mengucapkan terima kasih kamipun menuju ke tempat duduk anak2. Ee...ternyata mereka sudah selesai makan. Kami ngobrol sebentar dan memesan makanan untuk dibungkus saja. Kami balik ke tempat penginapan. 
Awal kami mau jln kaki saja, karena katanya sih dekat dengan SASAKU, tapi karena sudah menjelang magrib maka kami ikut mobil. Benar juga cuma 2 menit sudah nyampai. Saat kita masuk ada tulisan "Aroraviila senggigi Hotel". Kesan awal sepi terlihat tidak teurus ada banyak pohon dan beberapa rumah dengan ukuran besar. Tapi sebelum sampai ke perumahan kami berbelok dan terlihat pertama kali adalah kolam renang. Aku bilang sama anak2 kok sepi amat. Mereka menjawab kompak" Kan mau mencari ketenangan". Hehehe iya  juga sih, sudah berbulan bulan bergelut dengan pekerjaan, saatnya menghilangkan kepenatan. Sayangnya aku tidak bisa menikmati fasilitas kolam renang, aku belum boleh mandi. 
Wah pas banget, villa yang kami tempati persis didepan kolam renang. Kami menyewa 3 viila. Kiki, suami dan anaknya, aku, indri, sama agung, suamiku, dudi, gilang dan agis. 
Setelah selesai solat magrib, aku menuju ke tepi kolam, disana sudah ada agis dan dudi. Sambil menunggu solat isya kami gobrol dulu sambil menikmati cemilan. 
Setelah solat isya...anak2 kembali berenang,...gila memang. Mereka sangat menikmatinya ada canda, teringat dulu mereka masih kecil kecil, kami keluarga besar AR-Fath selalu menyempatkan diri untuk berenang. Berenangnya sudah menjadi rutinitas saat keluarga besar berkumpul. Kalau sudah berenang, seolah olah kolam renang milik kita sendiri. Tapi sekarang tinggal kenangan, semuanya kami jadikan kenangan yang selamanya tak terlupakan. 
Aku melihat recepcionis duduk sendiri., aku mendekatinya dan mulai membuka obrolan. Ternyata rumah yang aku lihat tidak terurus itu memang komplek perumahan dan ada sebagian yang tidak ditempati dan yang punya rumah berada diluar daerah. Sedangkan tempat yang kami tempati memang villa yang belakangan dibangun dan  terpisah dari perumahan. Bangunan Viila ini berjumlah 15 kamar yang beroperasi hanya 11 kamar, 4 kamar lagi direnovasi. Berarti disamping dan belakang masih ada 12 kamar lagi, namun memang penghuninya lagi mencari kedamian, tidak ada yang berisik, seolah olah kamar tidak berpenghuni. 
Aku bertanya lagi, kok tidak disediakan restoran. Ternyata sebelum  pandemi dilengkapi reatoran, setelah pandemi restorannya tutup dan sampai saat ini kami tidak punya chef ungkap mas recepsiaonisnya, tu tangga yang menujunke atas itu digunakan untuk tempat makan ungkapnya lagi. Villa ini pemiliknya irang jakarta, dan masnya dari Jawa juga. Setelah gobrol banyak aku pamit. 
Pukul setengah sepuluh malam, aku beranjak dari tepi kolam renang,meninggalkan anak2 yang masih berenang. Kamar yang remang remang bagus juga di dokumemtasikan. Aku, kiki n indri mulai berpose,  wah bagus juga. 
Kami menuju ke kamar masing2. Duh... Dingin sekali... Beda dengan 2 kamar lainnya, akhirnya dengan menggunalan selimut yang cukup tebal aku berlindung dari hawa dingin
Jika aku menaikan suhu AC takutnya anak2 tidurnya terganggu. Akhirnya aku tertidur pulas. Jam 3.40 aku terbangun, maunya solat malam, tapi aku tidak menemukan mukenah... Sedangkan mukenahku dikamar yang ditempati suamiku dan anak2. Akhirnya subuh aku bangun untuk solat subuh, kebutulan agung juga terbangun, aku menanyakan mukenah, ternyata mukenah digunakan untuk tidur... Hehehe pantasan aku tidak menemukan mukenah. 
Selesai solat subuh aku menuju ke kamar suamiku, ternyata suamiku juga sudah duduk di teras. Suara burung mencicit dan hewan yang biasanya di pohon saling bersahutan benar benar menunjukkan susana alam. Aku sangat menikmatinya. 
Kami teringat kucing yang dirumah belum diberi makan. Kami sepakat kalau suami pulang dulu memberi makanan buat kucing. 
Walau berlibur ingin melupakan rutinitas, ternyata tidak bisa juga, ada kewajiban yang tidak tercatat, kucing juga butuh makan. 
Waktu sarapan... 
 
#memoakhir Desember 2023

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.