PUPUK CAIR DARI SISA BAHAN ORGANIK

PUPUK CAIR DARI  SISA BAHAN ORGANIK  


Assalamualikum Wr Wb.

Hari ini Rabu tanggal 3 Juni 2020. saya masih di rumah saja. Setelah solat subuh melanjutkan membaca Alquran sambil menunggu waktu duha. Belum selesai saya membaca Alquran suami menghampiri saya. Lama kami diskusi tentang banyaka hal. Akhirnya suami menanyakan menu hari ini. Memang  selama COVID 19 kadang suami menawarkan diri untuk ke pasar. katanya kalau suami yang belanja cepat tidak harus banyak milih. Maka kami sepakat lauk yang dibeli untuk 3 hari kedepan yaitu ayam, bandeng, ikan nila dan tambahan sayur-sayuran.
Setelah suami pergi saya melanjutkan membaca Alquran (suami rutin ngaji setelah solat Isya)  dan dilanjukan solat duha.
Setelah selesai solat duha, saya melanjutkan dengan bersih-bersih rumah.  menuju ke halaman rumah. Sebenarnya bukan halaman tapi gang. Namun kami meletakkan tanaman di atas penutup got. Selain itu  kami  memanfaatkan tembok untuk menggantung beberapa tanaman. Tanaman yang saya tanam tidak banyak ragam, hanya  kunyit putih dan lidah buaya Itupun bukan nanamnya di tanah tapi di pipa paralon. Kemaren suami membeli pohon cabe dan tomat katanya antisipasi jika langka ( hahaha... harapannya). 
Saya membersihkan rumput yang tumbuh diantara tanaman. Tiba-tiba saya teringat  ada nasi sisa yang sengaja saya biarkan berjamur. Nasi tersebut rencana mau dicampurkan dengan tanah, saya berubah pikiran mau saya buatkan pupuk cair saja. 
Alat bahan segera saya siapkan. Awal saya akan memanfaat  ember bekas cat, tapi tutupnya tidak ada. Saya menemukan galon 5 liter. Untuk membuat pupuk cair, wadah saya perkirakan muat sesuai dengan bahan yang ada. 
Bahan-bahan
-  sisa nasi,
-  tempe karena lupa saya masukan kulkas sudah tidak layak diolah,
-  rumput dan daun lidah buaya yang sudah membusuk, serta daun kunyit yang menguning
-  beberapa batang tanaman yang sudah layu
Bahan -bahan diatas semuanya saya masukkan ke dalam galon dan saya masukkan air sampai melampaui bahan-bahan pupuk. Inilah hasilnya

Pupuk cair
Campuran bahan-bahan pembuatan pupuk masih bisa ditambahkan ke dalam wadah. seperti air cucian beras, sisa-sisa sayuran, kulit buah-buahan (semua berbahan organik). Sebaiknya tidak menambahkan sisa makanan yang mengandung lemak atau minyak. Pupuknya ditunggu 14 hari untuk melakukan fermentasi. Semoga haslnya memuaskan.
Selesai pembuatan pupuk cair, suami nimbrung, berkebunnya berlanjut. Kami memanfaat wadah dari kaleng biskuit. besok baru mencari bibit sayuran untuk ditanam (ups.. suami tidak tahu kalau di foto).

wadah dari kaleng biskuit

Untuk menanam tanaman saya upayakan menggunakan wadah dari bahan bekas.seperti bekas cat, bekas pipa paralon, kaleng dan wadah lain yang bisa dimanfaatkan (ceritanya ngurangi limbah..Ups)
Untuk pemupukan tanaman belum pernah saya gunakan pupuk kimia. Saya hanya menggantikan tanah dengan pupuk kompos atau pupuk kandang saja. Saya juga menysiram dengan air cucian beras atau air limbah cucian ikan. 


tanaman di gantung di pagar rumah

         wadah bekas cat
Semoga saja pupuk cairnya berhasil, tidak sabar menunggu 14 lagi. Ditunggu tulisan saya 14 hari lagi. saya akan mengabarkan hasil. See You.



Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.