KU LEPAS KEBERANGKATAN ANAKKU DENGAN BISMILLAH

 KU LEPAS KEBERANGKATAN  ANAKKU DENGAN BISMILLAH


Siapa yang tidak merasa gelisah jika kita akan berpisah dengan anak? itu yang aku alami. disaat anakku diminta untuk pindah kantor dari kantor cabang ditarik ke kantor pusat. disaat itu pula kegelisahan mulai muncul. aku yang tidak pernah berpisah dengan anak-anak, bahkan untuk menginap di rumah saudara atau teman hampir jarang dilakukan. Itupun jika nginap di rumah saudara kami sekeluarga ikut menginap. 


'Mak iyang di telepon dari kantor pusat jakarta, untuk bisa membantu dibidang IT di kantor pusat". Aku tidak mengiyakan dan tidak pernah menolak. Namun aku memberi beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Jika persyaratan itu dapat dipenuhi silakan diterima. Anakku masih bimbang apakah akan menerima atau menolak. disatu pihak anaku akan jauh dari keluarga, dilain pihak pekerjaaan yang ditawarkan sesuai dengan keakhliannya. Beberapa kali di WA oleh kantor pusat, menanyakan kesanggupannya bahkan oleh kantor pusat diminta untuk menuliskan piper sebagai persyaratan menjadi pegawai tetap. Begitu dipermudahkan untuk bisa menjadi pegawai tetap.


Setelah beberapa kali diskusi dengan anggota keluarga kecil kami, akhirnya dengan bismillah anakku mengirimkan pipernya dan bersedia untuk dipindah. Alasan anakku menerima : yang pertama emak dan bapaknya ditinggal aman ada yang yang merawatnya mas Agung suami kakaknya dan adiknya Dudi. kedua pekerjaan yang ditawarkan sesuai dengan keakhilannya sebagai programmar. ketiga jika tidak menerima penawaran kantor pusat maka alternatif Kacab mempromosikan menempati kantor di sumbawa. keempat jika tidak menerima atau mengundurkan diri maka sisa kontrak yang tersisa,  harus dibayar sesuai perjanjian kotrak..  Dengan beberapa pertimbangan tersebut maka kami sekeluarga mendukung apa yang menjadi keputusannya, walau sedikit galau.


Malam hari sebelum keberangkatannya aku membantu memilih-milih baju yang akan dibawa. Tas isi pakaian kecil dan tas punggung. Anakku hanya membawa beberapa baju. Baju, sepatu, celana panjang, kaos kaki dari kantor semua dibawa, sebagai kenangan kali. ditambah beberapa baju dari rumah, tidak lupa aku masukkan 2 baju koko, 2 sarung, sajadah dan kopiah, celana pendek  dan CD. Ada rasa sedih, hatiku menjerit saat memasukkan bajunya satu persatu, anaku akan berpisah denganku, selama 24 tahun selalu bersama-sama, makan bersama, pergi bersama, kapanpun aku butuh mereka selalu ada. sekarang anakku pergi dan akan tinggal sendiri, pikiran berkecamuk.


Setelah beres-beres dan aku yakin semua barang kebutuhannya sudah lengkap, aku meminta anakku untuk pamit ke rumah pamannya. sebelum pergi aku berpesan agar menegok Mimo yang sedang sakit. tidak lama berselang anakku yang paling bungsu menghampiriku dan memintaku membuka WA. AKU tidak tega pasti khabar buruk. dugaaanku benar" Mimo tidak bisa bertahan". aku menangis,  kesedihanku semakin bertambah Mimo kucingku yang penurut, melindungi rumah dari kucing-kucing liar yang lain kini sudah pergi. kuncing seolah-olah mengerti apa yang kami inginikan, dia tahu kami akan selalu membantu apabila dia dalam kesulitan. Tak henti-henti air mataku mengalir. Mimo lahir 5 tahun yang lalu dibantu oleh anakku gilang.  kini sudah pergi dan meninggalkan dengan penyakit dehidrasi, tidak mau makan dan minum disebabkan adanya infeksi di kakinya. Allah telah bertakdir. 


Dengan perasaan sedih aku beristirahat karena besok subuh harus bangun untuk mengantar anankku ke BIL. Namun kesedihan kegelisahan akan keberangkatan anakku mengalahkan rasa kantuk. walaupun mata terpejam namun pikiranku tidak bisa diajak untuk kompromi. Al-hasil hingga jam 12 aku belum bisa terlelap, bulir-bulir meleleh mebasahi bantalku, aku terdiam aku menjerit dalam doaku " Ya Allah ku titipkankan anakku kepadaMU dan berilah perlindungan dimanapun dia berada" dan aku memohon ampunannya jika aku tidak maksimal dalam merawat mimo. Dengan berbagai doa aku  baca agar aku bisa tertidur.


Aku membangunkan semua anggota keluarga sebelum subuh karena setelah solat subuh kami harus sudah berangkat ke bandara. Setelah solat subuh kami berangkat. sepanjang perjalanan aku menasihati anakku. Karena anakku pertama kali naik pesawat dan pergi jauh dari keluarga. Ada satu kalimat yang meluncur dari bibirnya yaitu "ya mak dan aman". kalimat itu belum menyejukkan hati, belum mampu meyakinkanku.  Tidak terasa kami sampai bandara. kami munurunkan barang yang tidak seberapa besarnya. Sementara itu agung memarkir kendaraan kami menunggu di drop zone. Ternyata di depan kami sudah ada bu Endi bagian keuangan kantor cabang mataram ikut mengantar. Anakku, pegawai baru begitu banyak mendapat perhatian dari teman-temannya dan Kacabnya. Bu endi mengajak gilang untuk chek-in dulu jika sudah selesai bisa keluar, sambil menunggu kedatangan pesawat yang akan ditumpanginya.


Setelah chek-in,  bu endi dan anakku kembali keluar, kami bincang-bincang dengan bu endi dan bu Endi meyakinkan kami bahwa gilang akan aman dan baik-baik saja di tempat tugas yang baru. Untuk mengakhiri pertemuan kami dengan bu Endi kami foto bersama. 

Tak lupa ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk keluarga besar JRM cabang Mataram yang begitu besar perhatian dan bantuannya untuk anak kami. Mulai dari pemberangkatan sampai dengan hotel sudah di pesan kantor.


Sepeninggal bu Endi, kami ngobrol kembali sambil, nasihat, harapan selalu menjadi topik pembicaraan kami. 



foto kami sekeluarga

Karena larut dalam perasaan sampai lupa jika tidak satupun yang sarapan dan tidak satupun yang ingat, padahal aku sudah berencana membawa bekal untuk gilang ayam rarang. Kami menyarankan gilang sebelum  naik pesawat  beli sementara roti sebagai ganjalan. ntar sampai tujuan bisa cari makan. Anakku ini memang rada santai, dia bepergian tidak sepeserpun membawa uang chas...kami sekeluarga ngakak..untung aku bawa uang sekedarnya, dan uang itu berpindah tangan. 


Selamat jalan anakku, selamat bertugas, gapai cita-citamu Tiada kesuksesan tanpa Ridho orang tua,  kerja keras dan kejujuran, " Kami melepaskan kepergiaanmu dengan BISMILLAH", Allah akan melindungi dimanapun kamu berada. Salam rindu dari kami sekeluarga (note. Rabu 9 Februari 2022)






Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.