KUSULAP RAK SEPATU
KUSULAP RAK SEPATU
Bangun pagi solat subuh, duha, lanjut bersih-bersih rumah. Agenda hari ini, saya mau membuat rak untuk bunga. Sudah beberapa hari ini saya belum sempat untuk membersihkan bekas rak sepatu. Rak sepatu jadul.
Setelah selesai sarapan, saya mulai membersihan bekas rak sepatu yang sudah beralih fungsi. Sekarang dipergunakan untuk meletakkan berbagai macam barang. Kurang sedap dipandang. barang yang masih bisa digunakan saya simpan yang tidak bisa digunakan lagi, dibuang. Rak sudah keropos, hanya tersisa besi penyangga saja masih layak guna.
Rencana besi penyangga akan saya buatkan rak untuk bunga. Bukan tidak bisa beli, tujuan agar barang bekas masih bisa digunakan kembali.
Bersama suami meracang perkiraan bentuknya. Suami menemui tukang lasnya terlebih dahulu. Ternyata tukang lasnya sudah kembali ke Gunungsari. Karena tidak bertemu tukang las, pekerjaan ditunda. Suami menuju Bage Kembar, untuk memantau tim PDP.
Saya melanjutkan bersih dapur. Belum selesai ada suara pagar diketuk. Teman guru di sekolah. Saya persilakan masuk, sementara saya ganti pakaian. teman datang bersama suami dan anaknya.
Membawa oleh-oleh, seperti kita jaman old. Jika bertamu biasa kita membawa buah tangan. Tradisi masih dijalankan. Kalau saya berkunjung ke teman kadang membawa, kadang juga tidak. Apalagi kalau lagi terburu-buru.
Hari ini 19 Juli 2020. teman datang untuk memantapkan penggunaan google classroom. Sebelumnya, yang dipergunakan HP. Sekarang membawa laptop. mulai dari membuat akun, download, buat kelas, join kelas, buat penugasan dan penilaian. Kami latihan sampai azan zhohor. Besok dilanjutkan di sekolah.
Semoga bermanfaat Aamiin. YRA.
Bapak tukang las datang (suami mencari tukang las lain), dan meminta bagaimana model tempat rak bunga yang akan dibuat. Saya kasih penjelasan. Woo minta lumayan Rp. 200.000. Padahal tidak terlalu membutuhkan bahan yang banyak. awalnya saya nawar. Tapi bapaknya boleh turun jadi Rp. 170.000. ya kita sepakat. (Saya pikir-pikir, saya juga tidak bisa ngerjain sendiri).
Rak bunga bekas |
Sekitar pukul 15.00 wita bapak tukang las datang mengantarkan rak bunga. Lumayanlah sesuai dengan pesanan. Kami serah terima. Barang saya ambil dan pembayaran diterima bapak tukang lasnya. Hati sama-sama senang.
Suami mulai mengecat, warna kami pilih putih. Awalnya hitam, kami menggunakan pilox. Pilox habis ganti warna putih. Warna putih sisa cat genteng. Sore selesai. cantik juga hasilnya. Besok rencana cari bunga untuk dipajang.
Nah, jika kita punya barang yang sudah tidak dipakai, sebelum memutuskan untuk dibuang, Pikirkan kemanfaatan yang lain.
Nah, jika kita punya barang yang sudah tidak dipakai, sebelum memutuskan untuk dibuang, Pikirkan kemanfaatan yang lain.
Tidak ada komentar: