PEMBELAJARAN DARING MENJAWAB TANTANGAN REVOLUSI INDUSTRI 4.0
PEMBELAJARAN DARING MENJAWAB
TANTANGAN REVOLUSI INDUSTRI 4.0
TANTANGAN GURU DALAM MENGAJAR
Tantangan terbesar bagi guru saat ini adalah hadirnya revolusi industri 4.0 yang mengharuskan guru lebih kreatif. Revolusi Industri 4.0 menerapkan konsep automatisasi yang dilakukan oleh mesin tanpa memerlukan tenaga manusia dalam pengaplikasiannya. Dimana hal tersebut merupakan hal vital yang dibutuhkan oleh para pelaku industri demi efisiensi waktu, tenaga kerja, dan biaya. Tantangan lainnya yang bersifat internal, berupa gejala melemahnya mentalitas anak-anak bangsa sebagai dampak maraknya simpul informasi dari media sosial.
BEDA GENERASI
Menghadapi tantangan tersebut guru harus menyelenggarakan pendidikan yang bermutu sehingga akan memperoleh sumber daya manusia yang bermutu pula. Pesat perkembangan globalisasi harus diimbangi dengan kemampuan guru dalam menghadapi perubahan tersebut. Sehingga berpengaruh dalam penyediaan sumber daya manusia. Guru saat ini rata-rata berada pada generasi Baby Boomers (1946-1964). Ciri-cirinya jauh dari era digital, generasi ini rata-rata lebih mengandalkan sesuatu dengan cara konvensional, walaupun kini mulai akrab menggunakan gadgad. Selain itu sebagian guru berada di generasi X (1965-1980). Ciri-ciri generasi ini sudah mulai mengenal komputer dan vedio game dengan versi sederhana. Sedangkan siswa berada pada generasi Z (1995-2010). Ciri-ciri generasi Z adalah teknologi dapat digunakan untuk belajar dan bekerja, media sosial sebagai lahan mereka untuk mencari penghasilan. Sebagian siswa berada pada generasi Alpha > 2010. Ciri-ciri generasi Alpha, sudah familier dengan tekhnologi bahkan sejak usia sangat belia. Generasi alpha lebih tertarik bermain gadgat dibandingkan permainan tradisional.
LITERASI DIGITAL
Pembelajaran daring |
Pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan oleh P4TK, tidak lagi secara tatap muka, Namun melalui daring. Awal diselenggarakan pelatihan secara daring membuat para guru kerepotan. Namun karena sering dilakukan akhirnya mampu menambah kompetensi literasi digital guru. Pembelajaran terjadi perubahan dari pembelajaran metode ceramah kini lambat laun telah berpusat pada siswa. Lambat laun guru telah menggunakan perangkat digital seperti HP atau laptop didalam kegiatan pembelajaran.
Penugasan-penugasan sudah mulai menggunakan teknologi berupa aplikasi , WhatsApp, email dan Vedio. WhatsApp merupakan media sederhana yang digunakan siswa dalam berkomunikasi dengan guru. Penugasan, pengumuman, mengirimkan jawaban, diskusi sudah mulai digunakan di dalam kegiatan pembelajaran . Selain WhatsApp, email juga salah salah satu media yang digunakan guru untuk menggumpulkan tugas siswa. Sedangkan vedio digunakan dalam KBM dan penugas siswa untuk tugas projek.
Pandemi Covid 19 telah mengubah arah pembelajaran secara cepat. Model daring telah mendunia. Belajar Dari Rumah (BDR) telah mengharuskan semua guru dan siswa mengajar dan belajar tanpa bertatap muka. Bermunculan berbagai aplikasi, seperti Zoom, google meet, edmodo, google classroom, google form dan lain lain. Aplikasi tersebut diperkenalkan untuk memudahkan kegiatan pembelajaran selama BDR.
PEMBELAJARAN DARING EFEKTIF DAN MENYENANGKAN
Bagi Siswa
Berdasarkan pengalaman selama masa BDR. Belajar secara daring akan lebih efektif dan menyenangkan apabila : Pertama ada kesiapan siswa. Kesiapan siswa dimaksud disini adalah kesiapan material siswa untuk mengadakan perangkat pembelajaran seperti HP dan laptop. Kedua ketersediaan jaringan atau kuota. Jaringan sangat dibutuhkan siswa untuk terlaksana kegiatan pembelajaran. Ketiga keterampilan mereka dalam penggunaan aplikasi.Tanpa keterampilan dalam penggunaan aplikasi, maka siswa akan kesulitan dalam pembelajaran daring. Keempat dukungan orang tua dalam penyediaan perangkat. Kelima, kesepakatan aplikasi daring yang akan digunakan. Ini penting, karena tidak semua perangkat yang digunakan oleh siswa dapat mengakomudir aplikasi yang digunakan
Bagi guru
KBM akan efektif apabila: pertama, guru dapat mengemasi pembelajaran sesuai dengan perkembangan siswa. Kedua, sebelum menggunakan salah satu aplikasi perlu melatih siswa terlebih dahulu cara penggunaan. Misalnya google classroom. Maka perlu siswa dituntun mulai dari bergabung, membuka tugas sampai dengan cara mengirimkannya. Ketiga, kemasi pembelajaran bervariasi. Misalnya kombinasi dengan penanyangan vedio, siswa diminta untuk membuat ringkasan atau ditugaskan membaca materi kemudian menjawab pertanyaan. Keempat, jalinkan kesepakatan dengan siswa model daring yang digunakan, agar semua siswa dapat belajar tanpa terbebani dengan model daring yang ditentukan guru.
KESIMPULAN
Penguasaan tekhnologi yang efektif dan menyenangkan dapat meningkatkan mutu pembelajaran, memperoleh sumber daya manusia yang bermutu sesuai dengan nawacita, serta mampu menjawab tantangan globalisasi di era revolusi industri 4.0.
Peserta lomba blog nomor 101
BalasHapusTerimakasih pak...menambah wawasan da bermanfaat bagi kami
HapusTerima kasih Omjay.
HapusSalam kenal bu suriyatun.. Alamat blogx bunda..pingin berkunjung.
BalasHapusMantul bunda...lnjutkan
BalasHapusKlo bs knjungi jg n tinggalkn komen di: hasanuddin.mapel.xyz
Kebetulan sama2 anggota komunitas bljr
Siap pak....trima kasih atas kunjungannya
HapusMantap ... semoga peserta didik tetap semangat daring ...
BalasHapusSiap bu nanik
HapusKeren Bu, tetap semangat
BalasHapusSiap bu
HapusWow keren bu artikelnya
BalasHapusTerima kasih.. Sdh berkunjung
HapusOk..bngt..mntuuull
BalasHapusTerima kasih pak sdh berkunjung... Masih Belajar menulis..
HapusYa..guru harus lebih ngerti ya....
BalasHapusTerima kasih bu sdh berkunjung...
HapusTulisan yang menginspirasi....
BalasHapusTerima kasih.. Bun sdh berkunjung...
HapusMantul bun
BalasHapusJudulnya bagus
Terima bu... Masih belajar
HapusBagus Bu... Semangat...
BalasHapusTerima kasih pak...
HapusBagus tulisannya ibu, mantap
BalasHapusTerima kasih bu sdh berkenan mampir
Hapus